Beranda | Artikel
Besarnya Kedudukan Doa Dalam Islam - Kajian Kitab Ad-Daa Wa Ad-Dawaa (Ustadz Mahfudz Umri, Lc.)
Minggu, 18 Februari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Mahfudz Umri

Besarnya Kedudukan Do’a Dalam Islam – Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ adalah ceramah agama Islam oleh: Ustadz Mahfudz Umri, Lc yang merupakan bagian dari pembahasan Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ karya Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.

Status program kajian kitab Ad-Daa` wa Ad-Dawaa`: Aktif إن شاء الله live setiap ahad sore Pukul 06:18 - 07:00 WIB dari Masjid Riyadhush Shalihin, Perumahan Mutiara Insani, Kelurahan Pedurenan, Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Ringkasan Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’: Besarnya Kedudukan Do’a Dalam Islam

Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan kita untuk beribadah kepadaNya. Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan fasilitas bagaimana kita berhubungan denganNya. Diantara fasilitas yang sangat agung adalah dengan berdo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, besarnya kedudukan do’a dalam agama ini, para ulama banyak memberikan perhatian dalam masalah ini.

Banyak do’a-do’a dari manusia yang dikabulkan bagi mereka. Namun ada juga yang tidak dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Orang yang dikabulkan tersebut bisa jadi karena do’a tersebut tepat dengan kondisi yang darurat bagi orang yang berdo’a tersebut. Contohnya adalah orang yang sedang berlayar di atas lautan kemudian diterjang oleh ombak yang besar sehingga harapan untuk hidup sangat kecil. Maka dia berdo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ ﴿٦٥﴾

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)” (QS. Al-Ankabut [29]: 65)

Dari sini kita mendapatkan pelajaran yaitu ketika kita berada pada kondisi darurat, jadikanlah sebagai kesempatan untuk berdo’a. Jika orang-orang musyrik saja diterima do’anya oleh Allah subhanahu wa ta’ala, bagaimana dengan orang-orang muslim pada kondisi darurat dan terjepit?

Selain pada kondisi terjepit, do’a juga mudah dikabulkan oleh Allah ketika seseorang sungguh-sungguh didalam menghadap Allah subhanahu wa ta’ala. Atau juga mengiringi do’a dengan kebaikan yang dilakukan. Perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan sebelum berdo’a tersebut membuat Allah subhanahu wa ta’ala mengabulkan do’a seorang hamba dan bentuk syukur Allah. Allah bersyukur kepada perbuatan kita dan membalasnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ ﴿١٥٢﴾

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 152)

Firman Allah pada ayat yang lain:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّـهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ ﴿٧﴾

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad [47]: 7)

Inilah, balasan tergantung dengan perbuatan. Hal ini juga berlaku ketika kita berdo’a. Kita boleh mengiringi do’a dengan kebaikan-kebaikan sehingga Allah subhanahu wa ta’ala berterima kasih, bersyukur dengan apa yang kita lakukan.

Dengarkan Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’: Besarnya Kedudukan Do’a Dalam Islam


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/30033-besarnya-kedudukan-doa-dalam-islam-kajian-kitab-ad-daa-wa-ad-dawaa-ustadz-mahfudz-umri-lc/